Cast: Sungmin Lee
Kyuhyun Cho
Jungsoo Park
Rated: T
Genre: Romace/Angst
Hujan hari itu…
Saat angin berhembus dengan lembut dan
rinai hujan tampak menyapu jalanan di kota Seoul, saat orang-orang berlarian
mencari tempat untuk berteduh di etalase toko, seorang namja dengan santai
berjalan sambil merentangkan tangannya seolah memeluk tetesan hujan yang tak
terhitung jumlahnya itu. Kemeja putih yang digunakannya tampak basah tersapu
hujan, sedangkan bibirnya membiru kedinginan. Namun tampaknya namja dengan
surai hitam panjang itu tidak merasakannya atau mungkin tidak menghiraukannya.
Entahlah, tidak akan ada yang tau atau mungkin tidak ada yang ingin tau.
Namja itu tersenyum tipis, lalu
mendongakkan kepalanya ke atas dan memejamkan matanya. Namun dia mengerjap saat
tidak merasakan apapun di atasnya.
‘huh??’, batinnya, ‘apa yang terjadi?’
“Ya!! Kau paboo atau apa? Kenapa berjalan
tanpa payung? Kau bisa sakit anak kecil!!”, gertak seseorang mengagetkan namja
itu. Namja itu menoleh lalu mendapati sesosok namja yang lebih tinggi darinya
sedang menatapnya kesal.
‘Hn? Nuguya?’, batinnya lagi.
“Ya! Apa kau tuli? Kau tidak
mendengarku??”, sekali lagi namja itu membentak Sungmin_namja dengan kemeja
putih itu. Sungmin hanya mengerjap lalu menunduk entah karena apa. Dia
mengangkat tangannya lalu membuat sebuah gerakan dengan tangannya.
‘Aku bisu’, batin Sungmin.
Namja tinggi itu mengerjap heran, dia tidak
mengerti dengan gerakan tangan namja pendek itu. Namun otak jeniusnya langsung
mengolah semua informasi yang di dapatnya.
“Oh..jangan-jangan kau…”
Sungmin mengangguk pelan, dia sudah
terbiasa dengan reaksi orang-orang disekitarnya. Namja itu menatap Sungmin
dengan perasaan bersalah.
“Mianhae…namaku Cho Kyuhyun. Siapa namamu?”
Sungmin mengerjap untuk kesekian kalinya
lalu menarik sudut bibirnya. Dia meraih tangan Kyuhyun, lalu menulis seuatu di
sana.
‘Lee Sungmin’
~~~~~~~~~~~~~KyuMin~~~~~~~~~~~
Hujan hari itu…
Satu bulan berlalu semenjak pertemuannya
dengan Kyuhyun. Seperti biasa Sungmin melangkah dengan pelan di bawah guyuran
hujan, masih dengan kemeja putih yang sama. Namun tidak seperti biasanya, dia
ditemani oleh Kyuhyun. Dongsaeng kesayangannya. Ah, benarkah seperti itu??
Sungmin melirik Kyuhyun yang berjalan di sebelahnya dengan tenang.
“Hyung…”, Sungmin dengan cepat menoleh ke
arah lain saat Kyuhyun dengan tiba-tiba memanggilnya. Sungmin bisa merasakan
pipinya memanas bahkan hingga ke telinganya. Kyuhyun yang melihat reaksi
Sungmin tersenyum tipis melihat wajah Sungmin yang merah padam.
“Kau tau hyung, saat kita pertama kali
bertemu aku mengira hyung anak kecil yang tersesat!”, Sungmin menatap Kyuhyun
tajam sedangkan Kyuhyun hanya terkekeh pelan. “Sungguh…aku masih tidak percaya
jika kau lebih tua dariku!”
Sungmin menginjak kaki Kyuhyun untuk
menunjukkan kekesalannya.
‘Apa-apa’an bocah ini?’
Tiba-tiba Kyuhyun menghentikan langkahnya.
Sungmin yang melihatnya juga ikut menghentikan langkahnya, dia menggerakkan
tangannya.
‘Kenapa berhenti?’
Kyuhyun tersenyum lalu meraih tangan Sungmin.
Sungmin tersentak, wajahnya tampak bingung namun semburat pink tipis di pipinya
mampu membuat Kyuhyun menarik sudut bibirnya.
“Aku tau hyung ini terlalu cepat, tapi aku
tidak mengerti kenapa…tapi aku merasa…aku jatuh cinta padamu hyung. Saranghae
Lee Sungmin”, Kyuhyun menatap mata Sungmin seolah menegaskan seberapa banyak
dia mencintai namja Lee itu. Sedangkan Sungmin hanya mampu mengerjapkan matanya
kaget. Dia mulai menggerakkan tangannya bingung..
‘T-tapi…’
CHU
Sungmin membulatkan matanya saat Kyuhyun
mengambil ciuman pertamanya.
‘Lembut…’, batin Sungmin.
“ssstttt…kau tak usah menjelaskannya dengan
gesture itu hyung. Aku sudah tau, aku mengerti dirimu sepenuhnya”, Kyuhyun
tersenyum lalu memeluk Sungmin erat.
‘Nado saranghae Cho Kyuhyun’, batin
Sungmin. Dan entah sejak kapan dia merasa hujan terasa lebih hangat daripada
biasanya.
~~~~~~~~~```````````KyuMin`````````~~~~~~~~
Hujan hari itu,
Sungmin berlari menerobos hujan. Air mata
terus mengalir dari sudut matanya. Tak dipedulikannya teriakan orang-orang yang
menyuruhnya agar tidak berlari di tengah jalan seperti itu apalagi saat sedang
hujan.
‘Wae?? Wae? Bukankah sekarang hari jadi
kita yang pertama?? Waeyo Kyu??’
“Hyung!! Hyung tunggu aku!!”
Sungmin menoleh ke belakang, dilihatnya
Kyuhyun yang berusaha mengejarnya. Dia menatap Kyuhyun dengan sorot mata
terluka. Sungmin pun menyeberang dengan cepat, tak dipedulikannya teriakan
Kyuhyun yang memanggilnya. Setelah sampai di sisi jalan dia menoleh ke belakang
untuk melihat Kyuhyun sekali lagi. Dilihatnya Kyuhyun menunggu dengan tidak
sabar sambil menatap Sungmin dengan tatapan memohon.
“Hyung!!! Tolong dengarkan aku!! Ini hanya
salah paham!!!!!”, teriak Kyuhyun hingga suaranya serak. Sungmin tak ingin
mendengarkan apapun lagi, jadi dia berbalik untuk pergi. Namun baru tiga
langkah, dia mendengar suara teriakan orang-orang dan bunyi kendaraan rebut di
belakangnya.
Deg
Sungmin menoleh ke belakang. Entah kenapa
semuanya terlihat berjalan dengan lambat. Kyuhyun yang melangkah dengan tergesa
tanpa melihat sekelilingnya. Dan sebuah mobil tiba-tiba menabraknya dengan
kencang.
‘K-kyu…K-kyuhyun’, batin Sungmin.
“Kh..Khu…Kyuh--..yun…kyuhyun…KYUHYUNNNNN!!!”,
Sungmin berteriak dengan sangat kencang. Ingatannya bersama Kyuhyun berputar
seperti potongan film.
“Hyung
aku sangat ingin mendengar suaramu..”
“…”
“Setidaknya
sekali dalam seumur hidupku”
Dengan tangan bergetar Sungmin menggenggam
tangan Kyuhyun. “K-kyu…mianhae…Kyu…”
“h-Hyung…gomawo, saranghae hyungie”,
Kyuhyun tersenyum sebelum menutup matanya untuk selamanya.
“Nado…nado Kyu…”
Hari itu untuk pertama kalinya Sungmin
merasa sangat membenci hujan. Hujan mempertemukannya dengan cinta pertamanya
dan hujan juga yang memisahkannya dengan cinta pertamanya.
,,,,,,,,,Sungmin Lee,,,,,,,,,,,,,
Hujan hari itu…
Sungmin berjalan dengan pelan, senyum tipis
tampak tersemat di wajah cantiknya. Masih dengan kemeja yang sama, rambut hitam
yang sama, mata jernih yang sama, dan hati yang sama. Sungmin berjalan sambil
menengadahkan kepalanya ke atas.
‘Sudah dua tahun ne Kyu…’, Sungmin
memejamkan matanya. ‘Jika kau tidak menemuiku malam itu, mungkin aku sudah
bersamamu saat ini’
Flashback
Hari itu hujan tampak turun lebih deras
dari biasanya. Sungmin berjalan dengan pelan di sisi jembatan itu. Dia tidak menangis
lagi, dia juga tidak menghadiri upacara pemakaman Kyuhyun karena keluarga Cho
tidak mengijinkannya sekedar untuk melihat tempat tinggal Kyuhyun yang baru.
Sungmin menatap jembatan itu dengan wajah datar, sampai dia merasakan sebuah
tangan menyentuh pundaknya dan tidak ada tetesan hujan di kepalanya.
Sungmin menoleh, wajahnya tampak sanagt
terkejut saat melihat siapa yang berdiri di belakangnya.
“K-kyu..”
“Hyung, aku sedih melihatmu seperti ini.
Kemana perginya Lee Sungminku yang kuat eoh??”
“K-kyu…”, Sungmin sudah tidak kuat lagi,
akhirnya tangisnya pun pecah. Kyuhyun menarik Sungmin ke dalam pelukannya.
“Menangislah hyung…menangislah sepuasnya.
Aku disini untuk mendengarkanmu…”
Dan malam itu Sungmin tidak tau seberapa
lama dia menangis di pelukan Kyuhyun. Dia tidak mengingatnya. Seingatnya saat
dia membuka mata dia sudah berada di dalam kamarnya dan di tangannya terdapat
sebuah surat yang membuatnya menangis dengan kencang pagi itu.
Dear
my bunny hyung,
Hyung,
kau ingat permintaanku kan?
Aku ingin
mendengar suaramu walaupun itu sekali dalam seumur hidupku.
Terima
kasih karena telah mengabulkannya hyung. Saranghae.
Hyung,
Berhentilah
menarik dirimu seperti ini… Kau harus hidup dengan lebih baik lagi.
Kau
terlalu indah untuk kugenggam, aku tau aku tak akan sanggup melakukannya.
Jadi,
mungkin ini adalah jalan yang terbaik untuk kita.
Aku
akan menjagamu dari atas sini, karena tidak ada kata perpisahan di antara kita
berdua.
Kau
pantas mendapat namja yang lebih baik dariku.
Jangan
pernah menyalahkan dirimu sendiri atas apa yang terjadi.
Hyung,
ini adalah permintaan terakhirku.
Berhentilah
bersembunyi di balik hujan.
Tak
peduli sekeras apapun badai di depanmu…kau harus tetap percaya…
Di
ujung hujan pasti ada pelangi….
Saranghae
hyung….
Cho
Kyuhyun
Flashback
End
Sungmin merasakan sesuatu melindungi
kepalanya, perlahan dibukanya matanya. Sesosok namja dengan dimple di pipinya
tersenyum ke arah Sungmin. Dan entah Sungmin sadar atau tidak sesosok namja
tinggi tersenyum melihat keduanya.
‘Hyung…kau sudah menemukan pelangimu….aku
bisa tenang sekarang’
Srakkkkkkk…..
Angin berhembus dengan cukup kencang, sosok
itu memudar seiring munculnya pelangi di sudut langit. Sungmi mengerjap saat
menyadari namja tadi masih menatapnya intens.
“Uh…eung…mianhae…apa aku mengenalmu?”
Namja itu terkekeh pelan.
“Astaga Sungminnie, apa kau sudah lupa
dengan hyung?”, namja itu tersenyum gemas lalu mengacak rambutnya pelan.
“Sudah 10 tahun ne… sepertinya kau sudah
sembuh”, namja itu tersenyum hangat. Sungmin masih mengerjap bingung, sedangkan
hujan perlahan mulai reda.
“Hahhhh…jadi sia-sia aku sekolah ke luar
negeri untuk menjadi dokter. Bagaimana ini…dan parahnya lagi kau malah tidak
mengingatku”, namja itu berpura-pura menundukkan kepalanya sedih, padahal diam-diam
dia melirik perubahan raut wajah Sungmin. Seolah menemukan sesuatu yang telah
lama hilang, Sungmin bersorak sambil meloncat girang.
“Teuki hyung???”
END
Gaje? iya :p
kkk....mian author mah gak bisa buat FF romance -_- soalnya gak terlalu suka romance juga =..=
Mohon tetismonianya :)
0 comments:
Post a Comment