Give Me Back My Toys
Bias rembulan menelusup melalui balik
jendela yang terbuka, sedangkan tirainya menari diantara sapuan angin.
SLEEBBBB
“Arghhhhhhhhhhhh”
“..khukhukhukhu…”
Teriakan seorang namja terdengar menggema
di ruangan itu disusul dengan kekehan dari namja lainnya. Yunho menatap horror
namja dalam balutan kaos pink dengan gambar kepala kelinci di depannya. Tangan
kanannya memegang perutnya yang tadi ditusuk oleh namja pink itu.
TAP
TAP
TAP
Namja pink itu melangkah pelan mendekati
Yunho, seringai tipis terlihat di wajahnya yang biasa menatap Yunho dengan
polos.
“Waeyo Yunho-ah?”, ucapnya pelan dengan
nada yang sama seperti biasanya, pelan dan lembut. Tapi sekarang di telinga
Yunho ini lebih mirip desisan.
Yunho menelan ludahnya kasar, “j-Jangan..m-mendekat!”,
bentaknya dengan nada bergetar. Namja pink itu menatap Yunho dengan wajah merah
dan mata berair.
“Waeyo? Kenapa Yunho membentak Minnie?
Kenapa Yuhno membenci Minnie??”, namja itu berjalan semakin cepat ke arah
Yunho. Nafasnya memburu sedangkan cenkramannya pada pisau semakin kuat.
TAP
TAP
TAP
JLEBBBB
“Argghhhh…”
Namja pink itu menusuk dada Yunho kuat,
matanya menyalang marah sedangankan sejentik air mata lolos dari sudut mata
hitamnya.
“Waeyo??”, bisiknya pelan.
Sreettttt
Krakkkkkk
“Arrrkkkhhhhhh…hh-hentikannnnn”
Namja pink itu menarik pisaunya turun
hingga mematahkan tulang rusuk Yunho. Yunho menggigit bibir bawahnya hingga
berdarah. Seragam sekolahnya kini sudah penuh dengan darah.
“Kenapa Minnie tidak boleh bermain?”, desisnya
lagi.
Sreettttt
Sungmin menarik pisaunya, menjilat bekas
darah Yunho. Sedangkan Yunho kini setengah sadar, menatap Sungmin dengan sayu.
“hah..hah…Min..mian..hah…akh..”
Sungmin menatap Yunho tanpa ekspresi, jika
seperti itu Yunho pasti akan menekan pipinya dan mengatakan dia mirip poselen.
Tangan kecilnya terangkat dan menekan dada bagian kiri Yunho, disana jantungnya
berdetak lemah.
DEG
DEG
DEG
‘Mereka
bilang aku tidak memiliki ini…’
“Minnie ingin melihat benda ini”, ucapnya
tiba-tiba riang. Matanya yang tadinya kosong tiba-tiba menjadi sangat bersinar,
persis seperti anak kecil yang menemukan mainan barunya.
Srettttttttt…..
Sungmin mengiris kulit dada Yunho, darah
merembas dari sana. Dengan telaten di mengirisnya pelan, sedangkan Yunho hanya
bisa menahan sakitnya sambil menangis dan menggigit bibir bawahnya. Matanya
melotot saat Sungmin mulai menekan pisaunya lebih dalam.
“Arrkkkhhhhhhh…..”
“Ssssttttt…Yunho terlalu berisik. Minnie
benci keributan”, Sungmin mengedarkan pandangannya di seluruh kamar Yunho.
Tiba-tiba matanya berbinar melihat jarum dan benang di atas meja belajar Yunho.
Sungmin melangkah dengan ringan kesana sambil bersenandung kecil.
“Nananana…ayo kita menjahit…nananana”
Sungmin menatap boneka kelinci setengah
jadi yang tergeletak di dekat jarum itu, lalu tersenyum kecil dan mengusap
boneka itu.
“Ahh!!! Yunho!!”, Sungmin berteriak seakan
teringat sesuatu. Dia berlari dengan cepat ke arah Yunho, lalu dengan lembut
mengusap wajah Yunho yang sangat pucat dan berkeringat dingin.
“Yunho…Minnie akan membantu Yunho agar
tidak berteriak lagi..khukhukhu”, kekehnya lalu menunjukkan jarum dan benang di
depan wajah Yunho. Yunho melotot, ingin rasanya dia berlari tapi rasanya untuk
bergerak pun dia tidak memiliki tenaga.
“ssssttttt….ini tidak akan sakit…Minni kan
teman Yunho, Minnie tidak mungkin melukai Yunho”
Sretttttttt
“eeekkkkhhhhh…”, dengan telaten Sungmin
menjarit bibir Yunho hingga selesai lalu tersenyum puas melihat karyanya.
“khukhukhukhukhu…apa Yunho menyukainya?”,
Yunho menangis menahan sakit, seharusnya dia tidak pernah bertemu dengan
mereka, seharusnya dia tau semuanya, seharusnya dia menuruti nasehat orang
tuanya. Kenapa dia tidak mati saja?
“Tidak boleh! Yunho harus menemani Minnie
bermain sampai puas….”, Sungmin mengangkat pisaunya dan bersiap untuk mengiris lebih
dalam lagi, “Mereka bilang, Yunho adalah mainan Minnie…jadi Minnie bisa bermain
sepuasnya dengan Yunho. Arrachi?”
Sretttttttttttt
“Eeekkkkkhhhhh”
Sreeettttttttt
“Ekkhhhh..khhhhh…”, darah merembas dari
jaritan di bibir Yunho akibat dia berusaha berteriak setiap Sungmin memperdalam
irisannya. Kepalanya terasa sangat berat, mungkin dia akan mati karena
kehabisan darah.
Sungmin mengangkat pisaunya, seringai tipis
terlihat samar dibalik senyum polosnya…
‘Dulu…mereka
merebut mainanku…jadi sekarang….sebagai gantinya, mereka harus memberiku mainan
baru’
JLEBBB
“ARKHHHHHH”, Yunho berteriak sangat keras
hingga bibirnya robek akibat jaritan Sungmin. Darah merembes dari bibirnya.
Sedangkan Sungmin menatap takjub pemandangan di depannya.
BRUKH
“Jadi ini yang mereka sebut jantung
manusia??”, Sungmin mengambil jantung Yunho dengan sangat hati-hati. “Lihatlah
Yunho, benda secantik ini berada di dalam tubuhmu!”, Sungmin menimang jantung
itu dengan penuh sayang. Dia mengalihkan pandangannya pada tubuh Yunho yang
sudah tak bernyawa. Ekspresinya datar.
TBC
Heee….sebenarnya ini belum ada unsur
sadisnya -_- yang menjadi mystery cuma masa lalu Sungmin aja. Seperti biasa FF
ku selalu datar.
REVIEW JUSEYO